Meraih Asa

Rp42.000

PESAWARAN, PEMILU, LAMPUNG DAN TERORISME PARIWISATA, ini merupakan sebuah buku yang menjabarkan bahwa ada sesuatu yang tengah terjadi, dari situasi yang telah kita anggap baik selama ini.

Category:

Description

PESAWARAN, PEMILU, LAMPUNG DAN TERORISME PARIWISATA, ini merupakan sebuah buku yang menjabarkan bahwa ada sesuatu yang tengah terjadi, dari situasi yang telah kita anggap baik selama ini.

Tak hanya aksi teror bom bunuh diri dan penyerangan Markas Besar (Mabes) Polisi Repulik Indonesia (Polri) yang baru saja terjadi di 2021 ini. Setelah sebelumnya Provinsi Lampung dikejutkan penangkapan terduga Terorisme pada tahun 2020, Selain itu wabah dan pandemi covid-19 juga belum berkesudahan, semua hal ini bak aksi teror yang menakutkan karena tiba-tiba menjadi wabah dan belum dapat di atasi.

Aksi teror ini juga bisa terjadi di dunia Pariwisata, contohnya teror yang dirasakan wisatawan kekita berkunjung ke Lampung dengan segala penyebab yang mendasarinya.

Seperti ilustrasi yang Penulis tulis di dalam buku ini. Mr. Martin Vogler, wisatawan asal Jerman yang sedang melakukan kunjungan wisata ke Lampung ketika hendak membayar sejumlah uang untuk mengikuti paket wisata lokal dari salah satu biro perjalanan wisata dengan kartu kredit, namun proses itu ditolak.

la bersusah payah.

Pergi dari satu bank ke bank lain untuk mencairkan travel cheque yang memakai satuan mata uang euro.

Tapi, setelah mengunjungi beberapa bank, tak satupun bank tersebut yang dapat membantunya. Sampai pada akhirnya ada salah satu bank yang bisa menolong kesusahannya, dan itupun harus dikenakan biaya administrasi yang cukup tinggi.

Ini satu contoh kecil aksi teror pada bidang pariwisata yang dikhawatirkan berdampak luas di kemudian hari, yang pada akhirnya turis mancanegara tidak ingin kembali.

Contoh lain, lingkungan yang ada di tempat-tempat wisata juga seolah terancam dari tindakan wisatawan yang tak ramah lingkungan. Membuang sampah sembarangan, mencorat coret, merusak terumbu karang, dan lain sebagainya.

Tak sampai disitu saja, jalan yang diakses menuju tempat wisata yang sulit pun pada akhirnya bisa menjadi aksi teror yang menyebabkan wisatawan malas untuk berkunjung.

Kata Teror yang artinya perbuatan sewenang-wenang, belakangan ini sedang hits, atau dalam bahasa milenial saat ini sedang ‘trending’, dalam berbagai hal kata ini selalu disematkan.

Perspektivisme kata ini bergantung kepada yang membaca dan mengartikanya.

Terhadap kata Teror yang ada pada tulisan diatas, Tentu ini yang harus kita pikirkan bersama, mencari solusi dan jalan keluar, bahwa ini bukan masalah sederhana dan ini harus diselesaikan segera.

Additional information

Penulis

Nanang Sumarlin

Jumlah Halaman

68

ISBN

978-623-6024-30-0

Reviews

There are no reviews yet.

Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.